Hadomi
Linux Community adalah komunitas pengguna dan pencinta maunpun
pengembang Sistem Operasi Linux atau Free Open Source Software
(FOSS).Hadomi Linux Merupakan sebuah wadah bagi pengguna dan pencinta
maupun pengembang FOSS agar dapat menjadi media pertemuan bagi anggota
Hadomi Linux Community.
- Visi Hadomi Linux
Visi Hadomi Linux adalah
memperkenalkan dan menyebarluaskan penggunaan perangkat lunak mesin komputer
gnu/linux yang berbasis open source serta Distribusi-distribusinya, untuk
kebutuhan individu,Pendidikan,pemerintahan maupun organisasi, komersial maupun
non komersial pada segala jenis mesin yang membutuhkan perangkat lunak
komputer. Menciptakan dan mendorong budaya kerja Perkumpulan yang demokratis
dan profesional.
- Misi Hadomi Linux
1.Mengenalkan dan mempopulerkan Free
Open Source Software (FOSS) kepada masyarakat untuk kebutuhan individu,pendidikan
maupun organisasi swasta/pemerintah guna
kepentingan non-komersial maupun komersial melalui program-program kerja
Hadomi Linux Community.
2.Mengakomodir, membina dan
mendorong pengguna dan penggiat gerakan open source agar menjadi pengguna dan
penggiat yang bertanggung jawab dan profesional.
3.Memperkuat gerakan open source
untuk meningkatkan posisi tawar pengguna, penggiat dan produsen yang
menggunakan oper source.
Sudah menjadi kebiasaan di kalangan penggemar teknologi informasi (TI), untuk senantiasa mencoba mengikuti perkembangan terbaru. Tahun 1991, saat sistem operasi bebas Linux (Linux open source operating system) diluncurkan secara resmi oleh penemunya, Linus Torvalds dan Richard Stallman, para penggemar TI di Indonesia tak mau ketinggalan mencobanya. Mulanya sekadar ikut tren, namun pada perkembangannya, semangat open source menjadi tujuan yang mereka perjuangkan. Tidak seperti sistem operasi Windows dan OS untuk Mac, Linux sejak pertama dikembangkan tahun 1984 sebagai sebuah software terbuka. Setahun kemudian, Richard Stallman menciptakan Free Software Foundation dan menulis draft pertama yang disebut GNU General Public License (GPLv1). Project GLPv1 ini di tahun 1990-an melahirkan apa yang disebut sebagai Kernel. Nyawa utama sistem operasi yang kemudian menyatukan Linux dengan software-software bebas lainnya untuk bisa dijalankan di komputer rumahan (PC) yang kemudian dikenal sebagai GNU Linux atau Linux saja. Penemuan Kernel ini menjadi titik penting dalam perkembangan software bebas, karena komunitas penggunanya semakin leluasa mengembangkan software ini untuk kepentingan yang lebih luas dan semakin mudah digunakan.
- Hadomi Linux Community tidak ingin sebatas pengguna
Sudah menjadi kebiasaan di kalangan penggemar teknologi informasi (TI), untuk senantiasa mencoba mengikuti perkembangan terbaru. Tahun 1991, saat sistem operasi bebas Linux (Linux open source operating system) diluncurkan secara resmi oleh penemunya, Linus Torvalds dan Richard Stallman, para penggemar TI di Indonesia tak mau ketinggalan mencobanya. Mulanya sekadar ikut tren, namun pada perkembangannya, semangat open source menjadi tujuan yang mereka perjuangkan. Tidak seperti sistem operasi Windows dan OS untuk Mac, Linux sejak pertama dikembangkan tahun 1984 sebagai sebuah software terbuka. Setahun kemudian, Richard Stallman menciptakan Free Software Foundation dan menulis draft pertama yang disebut GNU General Public License (GPLv1). Project GLPv1 ini di tahun 1990-an melahirkan apa yang disebut sebagai Kernel. Nyawa utama sistem operasi yang kemudian menyatukan Linux dengan software-software bebas lainnya untuk bisa dijalankan di komputer rumahan (PC) yang kemudian dikenal sebagai GNU Linux atau Linux saja. Penemuan Kernel ini menjadi titik penting dalam perkembangan software bebas, karena komunitas penggunanya semakin leluasa mengembangkan software ini untuk kepentingan yang lebih luas dan semakin mudah digunakan.
0 komentariu:
Post a Comment